PMS
– Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Merga Silima (PMS) Indonesia
Mbelin Brahmana menghadiri undangan Karo Foundation di Royal Sumatera Medan.
Hadir juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PMS Kabupaten Dairi Robert Hendra
Ginting, AP, M.Si juga Edi Bahagia Sinuraya, S.IP sesepuh DPD PMS Langkat yang
juga Ketua Gerakan Nasional Tani
Kemandirian Pangan (GENTA) Kabupaten Langkat.
Ketua Umum Karo Foundation
adalah Mayjen. TNI. Purn. Musa Bangun dan beberapa Pengawas Karo Foundation
seperti Irjen. Pol. Purn. Dr. Tabana Bangun, SH, M.Si , Brigjen TNI Jo
Sembiring, Marsma TNI Juli Heryanto Ginting, dan Kolonel Martin Luther Ginting.
Turut hadir Wakapolda Sumatera Utara Brigjen. Pol. Rony Samtana Tarigan, SIK,
MTCP dan Bupati Karo terpilih Brigjen. Pol. Purn. Dr. dr. Antonius Ginting,
Sp.OG, M.Kes.
![]() |
Mayjen. TNI. Purn. Musa Bangun Ketum Karo Foundation |
Suku Karo dikenal memiliki sejarah dan budaya yang kuat, bahkan diakui secara internasional sebagai salah satu suku yang memiliki nilai-nilai sosial dan adat yang sangat terbuka. Budaya Merga Silima, Rakut Sitelu, dan Perkade-kaden 12+1 menjadi fondasi interaksi sosial yang fleksibel namun tetap kokoh, membuatnya bertahan hingga kini.
Terletak di kawasan dataran tinggi Sumatra Utara yang
subur, Suku Karo memiliki posisi geografis strategis yang diapit dua gunung api
aktif, yaitu Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak, serta berada pada ketinggian
400 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut. Potensi agrikultur dari tanah
ini tidak diragukan lagi, menjadikan Karo sebagai salah satu pusat produksi
hortikultura di Asia Tenggara.
![]() |
Brigjen. Pol. Rony Samtana Tarigan, SIK, MTCP / Wakapoldasu |
Namun, di balik potensi besar ini, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi. Prestasi Suku Karo cenderung menonjol dalam bentuk individu, namun kolaborasi untuk membangun Tanah Karo dan Kabupaten Karo seringkali lemah. Ego sektoral, minimnya platform kolaborasi, serta kurangnya kesadaran kolektif untuk bergotong royong menjadi tantangan utama yang harus dijawab.
Ketua
Dewan Pembina Karo Foundation Barata Berahmana yang tetap sehat dan vit dalam
usia yang sudah menginjak 86 tahun, dan Ketua Umum Karo Foundation Mayjen TNI
Purn Musa Bangun dalam sambutannya pada sosialisasi Karo Foundation kepada
Masyarakat Karo Sumatra Utara di Royal Sumatra Golf, hari Sabtu 25 Januari 2025
kembali menekankan hal itu.
Bahwa untuk membangun Karo kedepan, kita orang
Karo ini hendak bersatu, bergotong royong untuk membangun kuta kemulihen kita.
Ula min kita pedas megelut, jangan lah kita cepat tersinggung. kami
tentara ini tidak bisa cepat tersinggung, tandas jenderal bintang dua yang dikenal sangat dekat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Untuk
menjawab permasalahan ini, Karo Foundation berharap dapat mengambil peran
sentral dalam menyatukan masyarakat Karo, baik yang tinggal di kampung halaman
maupun yang tersebar di berbagai belahan dunia. Berikut ini adalah strategi
mendalam yang dapat dilakukan oleh Karo Foundation untuk menghidupkan kembali
semangat kolaborasi dan gotong royong Suku Karo menuju kejayaan peradaban.
Menghidupkan
Kembali Nilai Gotong Royong Berbasis Rakut Sitelu.
Semangat
Rakut Sitelu bukan sekadar narasi adat, melainkan modal sosial yang perlu
diterjemahkan dalam konteks modern. Karo Foundation dapat meluncurkan kampanye
sosial dan pendidikan budaya untuk membangkitkan kembali kebanggaan terhadap
nilai-nilai budaya ini. Misalnya, melalui program edukasi di sekolah-sekolah
lokal, seminar kebudayaan, dan festival adat, generasi muda Karo akan belajar
memahami pentingnya kolaborasi dalam membangun masa depan bersama.
Membangun
Platform Digital untuk Kolaborasi.
Di
era digital, jarak geografis tidak lagi menjadi halangan untuk berkomunikasi
dan berkolaborasi. Karo Foundation dapat menciptakan platform digital
multifungsi yang menghubungkan masyarakat Karo, baik yang tinggal di Tanah Karo
maupun diaspora. Platform ini dapat mencakup:
1.Peluang
Ekonomi: Marketplace digital untuk mempromosikan hasil hortikultura dan
kerajinan Karo ke pasar global.
2.Jaringan
Profesional: Ruang diskusi untuk tokoh-tokoh Karo dari berbagai bidang seperti
akademisi, pengusaha, dan seniman, agar dapat berkolaborasi dalam proyek
strategis.
3.Pusat
Pengetahuan: Dokumentasi digital tentang sejarah, budaya, dan adat istiadat
Karo untuk melestarikan warisan budaya.
Menyatukan
Diaspora untuk Investasi di Tanah Karo.
Diaspora
Karo yang sukses di berbagai belahan dunia adalah potensi besar yang belum
tergarap secara maksimal. Karo Foundation dapat menggalang investasi dari
diaspora Karo untuk mendanai program-program strategis, seperti modernisasi
sektor agrikultur, pembangunan infrastruktur pariwisata, dan pemberdayaan
generasi muda. Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan adalah membentuk Dana
Abadi Karo Foundation sebagai modal pembangunan jangka panjang.
Mengembangkan
Program Hortikultura Berbasis Teknologi.
Tanah
Karo dikenal sebagai pusat produksi hortikultura yang subur, tetapi sektor ini
perlu di-modernisasi agar mampu bersaing di pasar global. Karo Foundation dapat
mempelopori proyek hortikultura berbasis teknologi, seperti penerapan pertanian
presisi (precision agriculture),
sistem irigasi modern, dan digitalisasi rantai distribusi. Proyek ini tidak
hanya akan meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga menciptakan lapangan
kerja baru bagi masyarakat setempat.
Memanfaatkan
Pariwisata Budaya untuk Pembangunan Ekonomi.
Potensi
pariwisata Tanah Karo sangat besar, terutama di bidang wisata budaya dan alam.
Rumah adat Karo, seni musik tradisional, dan kuliner khas seperti cipera dan
gule-gule adalah daya tarik unik yang dapat dipromosikan ke pasar
internasional. Dengan menggandeng diaspora Karo dan investor lokal, Karo
Foundation dapat mengembangkan ekowisata berbasis budaya, yang tidak hanya
meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga melestarikan budaya Karo.
Menggalang
Kolaborasi Tokoh-Tokoh Karo
Suku
Karo telah melahirkan banyak tokoh sukses, seperti Mayjen Purn Musa Bangun,
Antonius Sinisuka Ginting, Lyodra Ginting, dan banyak lainnya. Namun,
keberhasilan mereka cenderung bersifat individual. Karo Foundation dapat
memfasilitasi Karo Leadership Forum, sebuah platform di mana tokoh-tokoh Karo
dari berbagai bidang dapat bertukar gagasan dan berkolaborasi untuk proyek
pembangunan Tanah Karo.
Merumuskan
Visi Bersama: Kejayaan Tanah Karo 2045
Karo
Foundation perlu merumuskan visi jangka panjang yang dapat menyatukan
masyarakat Karo dalam satu tujuan. Misalnya, visi "Menjadikan Tanah Karo
sebagai pusat peradaban hortikultura, budaya, dan pendidikan di Asia Tenggara
pada tahun 2045." Visi ini harus diterjemahkan dalam bentuk rencana
strategis lima tahunan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Karo.
Evaluasi
dan Perbaikan Berkelanjutan
Setiap
program yang dijalankan harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan
keberhasilannya. Karo Foundation dapat membentuk tim monitoring dan evaluasi
yang melibatkan akademisi dan praktisi untuk memberikan rekomendasi perbaikan
secara berkelanjutan.
Dengan
langkah-langkah ini, kami Karo Foundation bersiap menjadi katalisator
kebangkitan Suku Karo. Perpaduan antara nilai-nilai budaya yang kuat dan
penerapan strategi modern akan membawa Suku Karo menuju kejayaan baru, di mana
mereka tidak hanya dikenal sebagai individu-individu sukses, tetapi juga
sebagai komunitas yang mampu berkolaborasi untuk membangun peradaban yang
tinggi dan relevan dalam konteks global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Pesan